Selasa, 09 September 2014

Profil Jurusan Fisika UNESA

          Jurusan Fisika berfungsi mengembangkan pendidikan Fisika maupun Fisika dan menghasilkan lulusan yang professional dibidang pendidikan Fisika maupun Fisika. Dalam peningkatan layanan terhadap proses akademis ini, Jurusan Fisika pernah memperoleh grand seperti SP4, SemiQeu, dan Dia-Bermutu. Jurusan Fisika menyelenggaraka 2 program sarjana (S-1) melalui Prodi Pendidikan Fisika dan Prodi Fisika (non kependidikan).Lulusan Program Studi Pendidikan Fisika bergelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.), dan lulusan Program Studi Fisika (non kependidikan) bergelar Sarjana Sains (S.Si.). Dalam menyelenggarakan proses akademis, Jurusan Fisika memiliki ruang dengan 3 jenis laboratorium, yaitu laboratorium Fisika Dasar, laboratorium Elektronika Instrumentasi, laboratorium eksperimen dan komputer. Laboratorium-laboratorium tersebut melayani kegiatan praktikum mahasiswa baik pada semester ganjil maupun genap. Laboratorium Fisika Dasar selain melayani praktikum mahasiswa Fisika juga melayani praktikum jurusan lain seperti biologi, kimia dan matematika.
          Ruang kuliah disana juga nyaman. Gedungnya juga dilengkapi perpustakaan,musholla,dan yang buat mahasiswa makin nyaman disana yaitu dengan ada nya wifi. Kita bisa mencari ilmu lewat laptop,handphone,dll secara gratis. FISIKAAA... MANTAAAABBBB!!!

Mahasiswa Berkarakter

Ketika pelajar sudah mencapai tingkat “maha”, itu artinya pendidikan yang ditempuhnya sudah melebihi tingkatan pendidikan pelajar lain. Menjadi mahasiswa berarti secara otomatis telah menandatangani kontrak kerja untuk memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat, bangsa, dan negara. Mahasiswa adalah kelompok elit intelektual. Merekalah yang memiliki peranan besar untuk mengubah cara berpikir masyarakat Indonesia agar menghormati tradisi, budaya, dan situs-situs bersejarah peninggalan nenek moyang.
Pekerjaan berat ini tidak akan bisa dijalani apabila status “mahasiswa” hanya digunakan untuk ajang gengsi dan mengikuti trend atau mode. Dari sinilah, mahasiswa harus memiliki karakter yang kuat agar tidak terbawa arus terlalu jauh sehingga meninggalkan kebudayaannya sendiri. Karakter itu ialah menjadi mahasiswa yang memiliki prinsip moral yang kuat, dan cara berpikir yang kritis serta konstruktif.
Karakter diartikan dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia sebagai sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain, tabiat, dan watak. (Kamisa, 1997:21) Dengan demikian, mahasiwa berkarakter artinya mahasiswa yang memiliki kualitas mental, kekuatan moral, akhlak, atau budi pekerti yang berasal dari nilai-nilai, dan mempunyai keyakinan yang tertanam dalam jiwa sehingga muncul kepribadian khusus yang melekat pada dirinya.
Pendidikan karakter menjadi tema peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun ini. Pendidikan karakter tidak hanya  membangun karakter pribadi berbasis kemuliaan tetapi secara bersamaan membangun karakter kemuliaan sebagai bangsa. Karakter akan terbentuk sebagai hasil pemahaman 3 hubungan yang pasti dialami setiap manusia (triangle relationship), yaitu hubungan dengan diri sendiri (intrapersonal), dengan lingkungan (hubungan sosial dan alam sekitar), dan hubungan dengan Tuhan YME (spiritual). Ketiga hubungan itu harus berjalan berdampingan untuk menjadi mahasiswa berkarakter.
Dengan demikian, mahasiswa yang berkarakter mulia tidak akan terjerumus ke dalam tindakan-tindakan anarkis dan merugikan orang lain. Mahasiswa yang nota bene dianggap sebagai kelompok terdidik seharusnya memberikan contoh yang baik kepada masyarakat yang tingkat pendidikannya masih rendah.
Demo boleh, tapi demo yang disertai dengan tindakan merusak lingkungan, meresahkan masyarakat, dan menghancurkan moralitas kemahasiswaan bukanlah mahasiswa yang sebenarnya. Tapi itulah yang disebut dengan preman masuk kampus.
Marilah kita sebagai mahasiswa yang bergelar agen perubahan, berusaha untuk membangun karakter mulia agar bisa menularkannya kepada masyarakat. Inilah salah satu bentuk pengabdian kita kepada bangsa
Mahasiswa berkarakter adalah mahasiswa yang memiliki wawasan kebangsaan biasanya mempunyai kepekaan sosial yang tinggi terhadap permasalahan yang sedang dihadapi oleh bangsa. Mahasiswa berkarakter memiliki sikap dan perilaku yang baik, yang sesuai dengan norma yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari. Adapun beberapa ciri-ciri mahasiswa berkarakter yaitu :
1.     Memiliki wawasan yang luas. 
Seorang mahasiswa dituntut untuk megerti dan menyadari keadaan di sekitarnya. Wawasan yang luas tidak hanya didapat dari ilmu yang dipelajari di perkuliahan saja, melainkan juga bisa didapat dari lingkungan sekitar.
2.      Mampu membagi waktu
Masa kuliah merupakan masa-masa yang terdapat banyak waktu luang. Tinggal bagaimana mahasiswa itu sendiri dapat mengatur waktu yang dimilikinya, seperti untuk kuliah, organisasi, hobi, refreshing, dan pacaran. Mahasiswa yang mampu membagi waktunya dengan baik, kelak akan menjadi seorang mahasiswa yang ideal
3.      Memahami seluk beluk tempat menuntut ilmu.
Kampus, tempat mahasiswa menuntut ilmu menyimpan banyak cerita yang tidak akan terlupakan. Untuk menjadi mahasiswa ideal, mahasiswa harus mengerti seluk-beluk tempat menuntut ilmunya tersebut. Mulai dari dosen yang mengajar, ruangan belajar, fasilitas yang tersedia. Dengan mengetahui secara detail, mahasiswa akan mudah mengakses hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan perkuliahan.
4.      Pintar, rajin, aktif.
Tiga hal ini (pintar, rajin, aktif) adalah sifat wajib yang dimiliki oleh seorang mahasiswa ideal. Pintar dalam artian bahwa seorang mahasiswa pintar mengkondisikan diri dengan sekitarnya. Rajin berarti mengikuti kegiatan yang dipilihnya dengan rajin, tidak menjalani dengan setengah hati. Aktif yaitu turut serta dalam kegiatan-kegiatan positif universitas.
5.       Pintar berdiskusi.
Sesuai dengan hakikatnya, mahasiswa itu harus memiliki sikap kritis. Dengan sikap kritis yang dimiliki, mahasiswa mempunyai kemampuan dalam berdiskusi. Kemampuan berdiskusi ini sangatlah berguna di masyarakat dan dunia kerja nantinya. Kemampuan berdiskusi yang baik di masa kuliah akan bermanfaat dalam menyampaikan pendapat di forum, sehingga tercapailah predikat mahasiswa ideal.
Ada beberapa macam karakter yang perlu dimiliki oleh tiap mahasiswa agar dapat menjadi pemimpin yang kelak dapat memimpin bangsa ini dengan baik. Karakter-karakter itu diantaranya adalah :
1.      Beretika
2.      Berwawasan  luas
3.      Bertanggung jawab
4.      Pintar, rajin dan aktif
5.      Memiliki reasa kasih sayang yang tinggi terhadap sesama.
         Ke 5 hal tersebut memang akan membentuk jiwa jiwa kepemimpinan di dalam diri seorang mahasiswa.
  
MENGAPA MAHASISWA HARUS BERKARAKTER?

Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di perguruan tinggi tertentu (Peraturan Pemerintah RI No.30 tahun 1990). Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989). Mahasiswa menurut Knopfemacher (dalam Suwono, 1978) adalah merupakan insan-insan calon sarjana yang dalam keterlibatannya dengan perguruan tinggi, dididik dan di harapkan menjadi calon-calon intelektual.
Mahasiswa pada dasarnya merupakan subjek atau pelaku di dalam pergerakan pembaharuan atau subjek yang akan menjadi generasi-generasi penerus bangsa dan membangun bangsa dan tanah air ke arah yang lebih baik. Mahasiswa dianggap sebagai ‘agent of change’, atau agen perubahan yang akan  pelaksana perubahan dan pembaharuan setiap sisi kehidupan untuk menciptakan suatu kondisi yang baik dalam kehidupan berbangsa sehingga menghasilkan suatu situasi yang didambakan oleh setiap bangsa, yaitu kesejahteraan setiap rakyat.  
Di jaman sekarang ini, mahasiswa hanya disibukkan dengan seluruh kegiatan kuliah (kegiatan intra dan extra kampus) yangmemberi corak yang sangat berwarna dan beragam, dan tanpa disadari pengkayaan ini akan membawa mahasiswa menjadi sosok dengan jati diri yang beragam. Mahasiswa yang ikut dalam kegiatan intra atau extra kampus terkadang terjebak pada suatu atmosfer yang mereka anggap membawa mereka dalam suasana kebebasan yang benar-benar bebas. sebagian mahasiswa tersebut memanfaatkan bahwa keaktifan mereka dalam organisasi intra dan ekstra kampus boleh besikap bebas dan sudah merasa sebagai penguasa yang menguasai kampus.
Dalam realita yang kita temui lebih banyak mahasiswa yang tidak sadar dan tidak memiliki karakter sebagai mahasiswa sehingga bermunculanlah mahasiswa-mahasiswi yang tidak memiliki perilaku yang baik, seperti mahasiswa yang tidak memiliki sopan santun kepada para dosen, mahasiswa yang lebih menyukai hidup dengan bebas, mengonsumsi obat-obatan terlarang, pergaulan bebas antara mahasiswa dengan mahasiswi, berdemonstrasi dengan tidak mengikuti peraturan yang berlaku bahkan hal terkecil seperti menyontek disaat.
Sudah saatnya dilakukan sebuah penyeimbangan kehidupan mahasiswa antara dunia perkuliahan dan pengkayaan diri mahasiswa melalui kegiatan intra dan extra kampus untuk memantapkan mahasiswa dalam menghadapi dunia nyata kelak. pembentukan karakter bukan hanya milik dan tugas mahasiswa semata dan ia harus mencari sendiri tetapi juga menjadi suatu tantangan bagi civitas academika
Melihat masalah-masalah yang telah dijelaskan diatas, maka penulis merasa perlu untuk menuliskan makalah ini. Makalah yang berjudul “Mahasiswa Berkarakter Untuk Membentuk Pendidikan Dan Kehidupan Bangsa Yang Lebih Baik” yang diharapkan dapat menjadi bahan rujukan dan masukan bagi pembaca khususnya bagi mahasiswa Indonesia sehingga bisa tercipta generasi mahasiswa yang lebih baik.